Konseling Kedamaian Sebagai Strategi Konselor Untuk Mereduksi Perilaku Agresi Siswa di Era COVID-19

Abstract

Perilaku agresi sering terjadi di lingkungan sekolah oleh siswa. Sekolah memiliki peran aktif untuk bertanggung jawab atas siswa, salah satunya adalah guru BK. Guru BK memiliki peran aktif dalam membantu siswa untuk mereduksi perilaku agresi. Perilaku agresi siswa itu sendiri memiliki faktor pendukung yang memunculkannya, salah satunya adalah tidak adanya kedamaian dalam diri siswa sehingga siswa berperilaku agresi. Banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang perilaku agresi namun dirasa masih kurang dikarenakan belum menunjukkan adanya perubahan perilaku secara permanen. Hal ini perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah khususnya guru BK yang berperan aktif untuk mereduksi perilaku agresi siswa. Layanan yang dapat diberikan oleh guru BK untuk mereduksi perilaku agresi siswa adalah layanan konseling. Layanan konseling yang selama ini diberikan oleh guru BK masih kurang maksimal sehingga perlu adanya pengembangan model konseling yang baru sebagai strategi guru BK untuk mereduksi perilaku agresi siswa. Tujuan penelitian ini merupakan pengembangan strategi baru bagi konselor yang berupa konseling kedamaian. Konseling kedamaian dapat digunakan menjadi strategi baru yang digunakan oleh konselor untuk mereduksi perilaku agresi siswa. Akar dari konseling kedamiaan ini terdapat pada teori pendidikan kedamaian. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dari berbagai jurnal nasional maupun internasional. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal kajian adalah perilaku agresi dan peace education. Hasil penelitian yang didapatkan yakni konsling kedamaian diperlukan bagi konselor sebagai strategi konselor untuk mereduksi perilaku agresi siswa dan mengembangkan pola piker damai pada siswa. Kesimpulan model konseling kedamaian dapat menjadi salah satu strategi baru konselor untuk membantu siswa dalam menumbuhkan pola piker damai sehingga dapat mereduksi perilaku agresi.