Seminar Nasional Bimbingan Konseling https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk en-US Seminar Nasional Bimbingan Konseling STIGMA GURU BIMBINGAN KONSELING https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/55 <p>Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya mengubah mainset peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling melalui keterampilan komunikasi interpersonal. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu konseling, karena kualitas hubungan dapat menentukan keberhasilan dalam konseling. Keterampilan komunikasi interpersonal sangat diperlukan dalam konseling untuk memudahkan dalam menjalin hubungan yang baik serta dapat menjembatani peserta didik dalam menyelesaikan semua kendala dan permasalahan yang sedang dihadapi dan dapat menghilangkan stigma yang selama ini disematkan kepada guru BK.</p> Amalia Alvi Ma’fufah Hastin ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 1 2 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK RELAKSASI UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN DI SMP PGRI 1 PALEMBANG https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/59 <p>Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok dan mengurangi kecemasan siswa menghadapi ujian, (2) untuk mengetahui efektivitas model konseling kelompok dengan teknik relaksasi mereduksi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental, menggunakan desain tes awal (pretest) dan perlakuan akhir (posttest). Penelitian ini melibatkan siswa SMP PGRI 1 Palembang. Langkah-langkah yang diambil adalah: (1) persiapan kelompok eksperimen, (2) pemberian pretest pada kelompok eksperimen (3) memberikan tretment atau perlakuan kepada kelompok eksperimen (4) memberikan post test pada kelompok eksperimen, (5) efektivitas akhir konseling kelompok dengan teknik relaksasi dibantu oleh musik instrumental untuk mengurangi kecemasan siswa menghadapi ujian. Analisis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil tes lapangan, tingkat kecemasan siswa menghadapi tes telah menurun setelah berpartisipasi dalam kegiatan konseling kelompok dengan teknik relaksasi. Ditunjukkan oleh perubahan tingkat kecemasan siswa yang menghadapi pre-test (evaluasi awal) dan post-test (evaluasi akhir) yaitu sebesar 84% (pra) hingga 45% (posting). Hasil uji Wilcoxon diperoleh Asymp.sig. (2-tailed) 0,008 dengan signifikan 5% (&lt;0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik relaksasi dibantu oleh musik instrumental efektif untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.</p> . Arizona . Nurlela Zilla Jannati ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 3 9 PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNOLOGI DAN PERAN KONSELOR DALAM MENGHADAPI PESERTA DIDIK DI ERA DISRUPSI https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/61 <p>Tujuan artikel ini adalah mengkaji bagaimana pengembangan kompetensi teknologi konselor dan peran konselor menghadapi peserta didik di era disrupsi. Metode kajian menggunakan kajian literatur. Dimana perlunya sebuah kompetensi yang mumpuni tentang penguasaan teknologi dalam menyelenggarakan pendidikan di zaman yang semakin maju ini. Dengan adanya Kompetensi ini, diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dimana tantangan yang saat ini dihadapi oleh Pendidikan khususnya di Indonesia adalah tantangan masa depan yang berkelanjutan. Kompetensi teknologi inilah yang nanti mampu menjadikan guru atau konselor memiliki kompetensi teknologi yang benar-benar mengatasi permasalahan peserta didik dalam perkembangannya kompetensi teknologi akan menjadi sebuah kompetensi baru yang membuat proses pelayanan bimbingan konseling menjadi menarik dan mampu memberikan layanan yang optimal.</p> Emilia Nurpitasari Bayu Selo Aji Shopyan Jepri Kurniawan ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 10 14 POLA PRAKTISI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP SISWA HOMESCHOOLING DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/62 <p>Praktek <em>homeschooling</em> masih menimbulkan berbagai tanggapan kontras pada relevansi dan keefektifannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola hubungan siswa <em>homeschooling </em>dengan pengembangan potensi diri yang telah melalui tahap analisis. Analisis yang dilakukan berfokus pada pemetaan hubungan: a) pengaturan penelitian; b) sampel target; c) metode dan instrumen yang digunakan; d) fokus umum atau masalah yang dibahas; dan e) pola dalam temuan dari perkembangan siswa. Ditemukan bahwa pada penelitian ini lebih fokus dalam mengevaluasi efektivitas dan relevansi <em>homeschooling</em> sebagai alternatif untuk sekolah tradisional, terutama di bidang pengalaman belajar yang efektif dan perkembangan di dunia sosial media. Terlepas dari kelebihan praktik <em>homeschooling</em>, artikel ini juga menemukan keselarasan dari pentingnya bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan potensi diri siswa. Sehingga penelitian ini memberikan rekomendasi untuk praktik <em>homeschooling</em> yang efektif selanjutnya.</p> Hajar Ahmad Santoso Rizqi Mauludiyah ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 15 18 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PUBLIKASI ILMIAH DI SMP KABUPATEN PEKALONGAN https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/63 <p>Publikasi ilmiah dalam hal ini yaitu menyusun penelitian tindakan bimbingan dan konseling serta mempublikasikan hasil penelitian ke dalam jurnal. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan kinerja dalam menyusun penelitian tindakan bimbingan dan konseling maupun publikasikan artikel ke dalam jurnal. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru bimbingan dan konseling dalam publikasi ilmiah. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru bimbingan dan konseling dalam publikasi ilmiah diantaranya kepemimpinan, motivasi, kompetensi, dan pelatihan. Sebelumnya pelatihan menyusun penelitian tindakan bimbingan dan konseling serta publikasi artikel sudah beberapa kali dilakukan dan terbukti dapat meningkatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling. Hal tersebut terlaksana salah satunya adanya dukungan faktor kepemimpinan dari kebijakan pusat, unsur dinas pendidikan, kepala sekolah maupun organisasi serta motivasi guru. Namun manakala dukungan faktor kepemimpinan dan faktor motivasi guru tersebut menurun maka kompetensi dan pelatihan menyusun penelitian tindakan bimbingan dan konseling serta publikasi artikel menjadi ikut menurun sehingga kinerja guru bimbingan dan konseling menjadi rendah.</p> Hanung Sudibyo ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 19 21 KEMATANGAN KARIR MENGGUNAKAN TES MI SEBAGAI PENDUKUNG TES SDS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/64 <p>Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi dengan menjelaskan perencanaan karir melalui uji hubungan MI (Multiple Intellegence) dan menguji SDS (Self Directed Search) sebagai kebutuhan siswa dalam memilih perencanaan karir. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh adalah hasil tes MI (Multiple Intelligence) dan SDS (Self Directed Search) mahasiswa semester VII program studi bimbingan dan konseling. Objek penelitian adalah hubungan antara MI dan SDS hasil tes. Pengetahuan tentang karir menuntut siswa yang berada di semester ketujuh untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan kompetensi mereka. Dengan mengetahui hasil tes MI dan uji SDS mahasiswa diharapkan dapat menentukan keputusan karir sebagai rencana awal dari pengembangan karir. Populasi yang diteliti adalah mahasiswa semester VII program studi bimbingan dan konseling.</p> Hastin Budisiwi M. Arif Budiman S. ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 22 27 PROFESIONALISME KONSELOR SEKOLAH DALAM PELAYANAN GENERASI MILENIAL https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/65 <p>Setiap profesi memiliki kode etik berupa perangkat regulasi perilaku bagi pengemban profesi tersebut. Regulasi inilah yag menjamin pelayanan akan dilakukan dengan profesional. Konselor sekolah masa kini menghadapi tantangan seru yaitu melayani generasi milenial. Generasi ini merupakan generasi yang percaya kepada teknologi ,jaga image, serba bisa, terbuka pada perubahan, percaya diri, berorientasi tim, kaya informasi, tidak sabaran dan mudah beradaptasi. Pelayanan bimbingan dan konseling perlu mengadaptasi konsep virtual, dalam hal ini adalah layanan digital melalui media sosial demi pelayanan dan referensi maksimal.</p> Isna Ni’matus Sholihah Titin Handayani Bambang Tejo Baskoro ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 28 32 RAGAM PROFESIONALISME GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ZAMAN NOW https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/67 <p>Guru Bimbingan Konseling/Konselor di zaman <em>now</em> harus mempunyai dasar keilmuan pendidikan yang kuat, karena Konselor sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sejalan dengan pengakuan konselor kebijakan pemerintah dalam pengembangan kualitas guru Bimbingan dan Konseling. Kebijakan sertifikasi guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas keprofesionalan guru Bimbingan Konseling/Konselor. Namun, sertifikasi guru tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan profesionalitas guru bimbingan dan konseling, masih banyak Guru Bimbingan Konseling/Konselor nilai UKG nya rendah, masih banyak Guru Bimbingan Konseling/Konselor mutu kinerjanya rendah dan minimnya kontribusi karya ilmiah yang di hasilkan guru Bimbingan Konseling/Konselor, oleh sebab itu perlu ragam bentuk peningkatan profesonal Guru Bimbingan dan Konseling sehingga menambah pilihan metode Guru Bimbingan Konseling/Konselor dalam mengembangkan keprofesionalan <em>Skills.</em> Dalam mengembangkan keprofesionalan Guru Bimbingan Konseling/Konselor ada beberapa metode, metode dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) dan bukan diklat, dan untuk mewujudkan guru yang benar-benar profesional dan kompeten tidak cukup dengan mengikuti program sertifikasi PLPG/PPG, pemerintah harus memiliki program lanjutan setelah guru Bimbingan konseling/Konselor memiliki sertifikat profesional untuk mempertahankan dan meng <em>upgread</em> keilmuan sesuai perkembangan zaman, ada dimensi yang harus dipenuhi agar profesionalismenya tetap terjaga, menjamin dan selalu meningkat sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan yang berkembang antara lain dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (<em>Continuing Professionality Development</em>). Guru Bimbingan Konseling/konselor terfasilitasi dan rutin &nbsp;melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pastinya akan&nbsp; menunjukkan hasil sangat signifikan perkembangan <em>Skills</em> Guru Bimbingan Konseling/Konselor sehingga menambah wawasan, keterampilan dan kompetensi dalam era zaman <em>now</em>.</p> M Adi Putra AP Nurida Shofaria ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 33 41 POLA DAN ARAH KEBIJAKAN PROFESIONALISASI GURU BIMBINGAN & KONSELING/ KONSELOR INDONESIA https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/68 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif keterampilan konseling attending dalam mejalin kedekatan dengan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, dan dari hasil penelitian ini diharapkan agar guru bimbingan dan konseling lebih bijak serta lebih professional dalam menangani permasalahan peserta didik serta peserta didik lebih terbuka dan lebih dekat dengan peserta didik. Melalui penelitian ini peneliti juga menghimbau agar guru BK berperilaku yang tidak menimbulkan anggapan ‘guru bimmbingan konseling adalah polisi sekolah”. Penelitian ini menggunakan rumus statistik berupa rumus <em>anova.</em> Harapan dari peneliti adalah membandingkan antara peserta didik yang sedang mendapat konseling oleh guru bimbingan konseling yang memakai keterampilan attending dan guru bimbingan konseling yang tidak memakai keterampilan attending. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa kebijakan profesionalisasi guru bimbingan dan konseling dalam menerapkan keterampilan attending dapat menjalin kedekatan dengan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo serta peserta didik lebih nyaman dan terbuka dalam menyampaikan permasalahannya.</p> Moch. Haris Setiawan ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 42 48 OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 13 https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/69 <p><strong>Dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsi Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah maka perlu kiranya mensosialisasikan pemahaman dan pengertian terhadap beberapa kebijakan yang memuat tentang peran dan fungsi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor kepada komponen sekolah serta menggugurkan adanya anggapan &nbsp;bahwa guru Bimbingan dan Konseling&nbsp; hanya mengatasi konseli bermasalah saja. Disamping itu Guru Bimbingan dan Konseling/konselor juga perlu memahami peran dan fungsinya. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor hendaknya melakukan penguatan dan penegasan peran dan &nbsp;identitas profesi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor, Guru Bimbingan dan Konseling/konselor harus menunjukkan kinerjanya secara profesional, menjalankan peran dan fungsi secara optimal dalam membantu peserta didik dalam mengembangkan&nbsp; potensi dirinya Guru Bimbingan dan Konseling harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya meningkatkan kualifikasi dan kemampuan profesionalnya untuk mencapai standar profesi sesuai yang ditetapkan</strong></p> Nanik Nurhayati Siti Nurfarida PW ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 49 56 PENGEMBANGAN SOFTWARE CMS (CONFLICT MANAGEMENT STYLE) UNTUK MENGGAMBARKAN PROFIL GAYA MENGELOLA KONFLIK SISWA SMA https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/70 <p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan seperangkat <em>software</em> CMS (<em>Conflict Management Style</em>) untuk menggambarkan profil gaya mengelola konflik yang memenuhi kriteria akseptabilitas meliputi aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan dan kepatuhan serta kemampuan <em>software</em> CMS (<em>Conflict Management Style</em>) dalam memberikan pemahaman tentang gaya mengelola konflik kepada siswa SMA. Pengembangan <em>software</em> CMS (<em>Conflict Management Style</em>) ini dilakukan dengan mengadaptasi tahapan model pengembangan Borg &amp; Gall, yang mencakup (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji validasi ahli dan calon pengguna, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan kecil (8 siswa). Selanjutnya hasil pengumpulan data tersebut dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis akseptabilitas <em>software</em> CMS (<em>Conflict Management Style</em>) oleh ahli materi menunjukkan kriteria penilaian sangat baik tidak perlu revisi (81,25%). Penilaian oleh ahli media menunjukkan kriteria sangat baik tidak perlu revisi (88,01%) dan hasil akseptabilitas produk oleh calon pengguna siswa dan guru BK menunjuukkan kriteria sangat baik tidak perlu revisi (90,62%) dan (96,875%). Sedangkan hasil analisis uji lapangan kecil untuk mengetahui pemahaman gaya mengelola konflik siswa dengan menggunakan <em>software</em> CMS menunjukkan bahwa hasil “<em>test statistic</em>” diketahui <em>Asymp.Sig</em> (2-<em>tailed</em>) = 0,012, karena nilai 0,012 lebih kecil dari &lt; 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, artinya ada perbedaan hasil pemahaman gaya mengelola konflik dari sebelum menggunakan <em>software</em> CMS dan sesudah menggunakan <em>software</em> CMS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan <em>software</em> CMS (<em>Conflict Management Style</em>) untuk menggambarkan profil gaya mengelola konflik siswa ini telah memenuhi kriteria akseptabilitas yang baik sehingga <em>software </em>CMS ini mampu memberikan pemahaman kepada siswa tentang gaya mengelola konflik.</p> Qorina Aris Budiarti Janida Syakbandani Agus Rizal ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 57 65 PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK OUTBOUND UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MAHASISWA https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/71 <p>Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi antar pribadi akan selalu terjadi tak terkecuali di lingkungan kampus. Kemampuan komunikasi antar pribadi dikalangan mahasiswa sangatlah beragam.Seperti halnya yang terjadi di lingkungan kampus UPS Tegal, berdasarkan hasil observasi kami terhadap mahasiswa FKIP UPS Tegal khususnya prodi Bimbingan dan Konseling. Mahasiswa yang memiliki komunikasi antar pribadi yang baik mempunyai indikasi seperti mudah dalam bergaul, aktif berorganisasi, banyak teman, peka terhadap lingkungan, dll.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:1) kondisi riil komunikasi antar pribadi mahasiswa sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok&nbsp; teknik outbound ,2) Untuk komunikasi antar pribadi mahasiswa setelah pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Outbond?, 3) Untuk Mengetahui apakalah&nbsp; model Bimbingan Kelompok Teknik Outbond dapat meningkatkan Komunikasi Antar Pribadi Mahasiswa.Metode Penelitian ini adalah Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&amp;D), yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Borg &amp; Gall dalam Sugiyono 2010: 407-409).Hasil Penelitian adalah bahwa komunikasi antar pribadi mahasiswa sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik outbond komunikasi antar pribadi mahasiswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik outbond, menghasilkan interval 103-108, yaitu sebanyak 12 mahasiswa dengan persentase 40% yang tergolong dalam kriteria rendah Komunikasi antar pribadi mahasiswa setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik outbond&nbsp; penelitian menghasilkan interval 121-126, yaitu sebanyak 15 mahasiswa dengan persentase 50% yang tergolong dalam kriteria tinggi. Berdasarkan hasil analisis dengan perhitungan statistik menggunakan t–test di atas diperoleh thitung =&nbsp; 4,763 dengan taraf signifikansi 1% dan drajat kebebasan N-1 = 30-1 = 29, maka didapat ttabel = 2,756. Maka dapat disimpulkan bahwa Model Bimbingan Kelompok Teknik Outbond dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi mahasiswa prodi BK FKIP UPS Tegal.Kesimpulan bahwa&nbsp; layanan bimbingan kelompok,&nbsp; mempunyai peran penting dalam mengembangkan kemampuan&nbsp; berinteraksi atau berkomunikasi&nbsp; serta dapat meningkatkan komunikasi antar mahasiswa</p> . Mulyani Renie Tri Herdiani ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 66 70 LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP TATA TERTIB DI SMKN 1 SIDOARJO https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/72 <p>Tujuan dalam penelitian tindakan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan pemahaman tata tertib sekolah. Subyek penelitian tindakan ini yaitu peserta didik kelas X Teknik Ketenagalistrikan SMK Negeri 1 Sidoarjo Tahun 2016/2017 yang memiliki pemahaman tata tertib sekolah dalam kategori rendah. Untuk memperoleh data digunakan skala pemahaman tata tertib sekolah dan pedoman observasi. Adapun untuk menguji validitas dan reliabilitas digunakan rumus korelasi product moment, sedangkan analisanya menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklusnya terdiri dari: (1) Rencana tindakan, (2) Tindakan, (3) Observasi, (4). Refleksi. Hasil analisis data dari siklus 1, 2 dan 3 penelitian tindakan ini menyatakan bahwa penggunaan kelompok tugas dalam bimbingan kelompok menggunakan metode ceramah melalui dinamika BMB3 (Berpikir, Merasa, Bersikap, Bertindak, Bertanggungjawab) dan dipadukan dengan penggunan media BK serta <em>role playing</em> dapat meningkatkan skor pemahaman tata tertib siswa kelas X teknik ketenagalistrikan 2&nbsp; SMK Negeri 1 Sidoarjo Tahun 2016/2017.</p> Riska Willyanti Handayani ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 71 75 KEEFEKTIFAN KONSELING HOLLAND CAREER UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR PESERTA DIDIK SMA NEGERI 04 PAMEKASAN https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/73 <p>Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan <em>holland</em> <em>career counseling</em> untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik SMA Negeri 4 Pamekasan. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan melibatkan sebanyak 7 orang peserta didik SMA Negeri 4 Pamekasan yang dipilih secara purposive random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Maturity Inventory (CMI)-Form C. Hasil penelitian menunjukkan <em>holland career</em> <em>counseling</em> efektif untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik. Penelitian ini memberikan klarifikasi keefektifan penanganan kematangan karir peserta didik dengan <em>holland career counseling</em>.</p> Sholeh Jailani Achmad Kurniawati Hanif . Fitriyah ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 76 81 UPAYA GURU BK DALAM PENGEMBANGAN IVENTORI PEMINATAN KARIR (IPK) SISWA SEBAGAI ALAT UKUR ARAH PILIH KARIR PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/74 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa peserta didik tamatan jenjang pendidikan dasar yang memasuki sekolah kejuruan, belum semuanya didasarkan atas peminatan peserta didik yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara memadai sebagai modal pengembangan potensi secara optimal, seperti kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,minat dan kondisi fisik serta social budaya dan minat karir mereka sesuai dengan implementasi Kurikulum 2013. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui inventori peminatan karir bidang keahlian keahlian bisnis manajeme efektif dalam menggambarkan kemampuan belajar siswa pada jurusan bisnis manajemen.penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iventori peminatan karir efektif untuk mengukur peminatan secara akurat.</p> Sri Puji Astutik Rida Kartika Sari Nur Ratna Dewi Permatasari ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 82 86 KONSELING INDIVIDU MELALUI CYBER COUNSELING TERHADAP PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/75 <p>Konsep diri yang rendah akan mengganggu potensi perkembangan peserta didik. Konsep diri yang rendah diperkirakan berasal dari kurangnya layanan konseling bagi peserta didik. Program layanan bimbingan konseling individu dengan pola yang lama perlu dirubah menggunakan model konseling individu melalui <em>cyber conseling</em>. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui layanan konseling individu melalui cyber conseling, pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber conseling dan mengetahui pengaruh konseling individu melalui cyber conseling terhadap pembentukan konsep diri. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif non ekspreimen dengan analisis <em>korelasi product moment. </em>Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai r xy = 0,988. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden N = 30 taraf signifikan 5% ternyata nilai r xy lebih besar dari r tabel yaitu 0,988 &gt; 0,361. Konseling Individu Melalui <em>Cyber Counseling</em> Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes” dinyatakan diterima.</p> Sukoco KW M. Arif Budiman S. ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 87 91 KONSELING ONLINE SEBAGAI ALTERNATIF TREATMEN DI ERA DISRUPSI https://prosiding.fip.unesa.ac.id/index.php/prosidingsemnasbk/article/view/76 <h3>Konseling online merupakan salah satu alternatif konselor dalam membantu konseli di era disrupsi. Penggunaan teknologi&nbsp; sebagai sarana utama dalam pelaksanaan konseling online menjadikan pelaksanaan konseling menjadi lebih praktis. Faktor yang mempengaruhi diantaranya melalui konseling online konseli lebih leluasa dalam menyampaikan permasalahan dan kegalauan yang dialaminya. Selain itu, mudah untuk diakses memungkinkan konseli untuk mendapatkan jawaban segera dibandingkan dengan konseling tatap muka yang pertemuannya harus dijadwalkan. Era disrupsi menuntut konselor untuk mengikuti perkembangan teknologi yang diwujudkan melalui kegiatan profesi konselor termasuk konseling online. Keunggulan konseling online dapat dilakukan konselor tanpa perlu bertatap muka, menjadi pertimbangan yang kuat untuk konselor melaksanakan konseling secara online.</h3> Yurike Kinanthy Karamoy Agit Purwo Hartanto Sri Prawita ##submission.copyrightStatement## 2018-11-29 2018-11-29 2 `1 92 96