EFEKTIFITAS ASERTIF UNTUK MENCEGAH PERILAKU PACARAN BERISIKO REMAJA

  • Titin Indah Pratiwi UNESA
Keywords: Remaja, Latihan Asertif, Pacaran Berisiko

Abstract

Remaja merupakan masa transisi individu yang diidentifikasikan sebagai masa penuh gejolak. Remaja dalam tugas perkembangan yang dimiliki diharapkan mampu menjalin hubungan interpersonal yang lebih matang. Pacaran di usia remaja awal memerlukan sikap asertif yang baik dalam diri remaja untuk mencegah perilaku pacaran berisiko.Pacaran berisiko merupakan wujud perilaku pacaran yang diimplementasikan dengan perbuatan – perbuatan seksual seperti berciuman bibir, melakukan rabaan / rangsangan, menggesekkan alat kelamin serta melakukan hubungan seksual sebelum menikah (Mulyati, 2012). Sedangkan Asertif (Alberti & Emmons, 2002) dapat diartikan sebagai memberikan dan menerima afeksi, memberi pujian, memberi kritik, memberi atau menolak permintaan, kemampuan mendiskusikan masalah, beragumentasi serta bernegosiasi. Peran pengembangan diri seperti yang menjadi ranah BK menjadikan konselor perlu memberikan keterampilan yang dapat digunakan remaja di kehidupannya serta melindungi hak – hak dirinya dan juga diri orang lain. Pelatihan asertif bagi remaja awal memerlukan pengarahan serta tindak lanjut yang diawasi oleh konselor dalam upaya pencegahan remaja terlibat dalam kegiatan pacaran berisiko.

Published
2018-11-07