PENGGUNAAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER RELIGIUS SISWA

  • . Syamsuhadi Kementrian Agama Kab. Probolinggo
Keywords: :Experiential Learning, Karakter Religius

Abstract

Model experiential learning adalah suatu model proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melaluipengalamannya secara langsung. Experiential learningdapat didefinisikan sebagai tindakan untuk mencapai sesuatu berdasarkan pengalaman yang secara terus-menerus mengalami perubahan guna meningkatkan keefektifan dari hasil belajar.Tu;juan dari model ini adalah untuk mempengaruhisiswa dengan tiga cara, yaitu:a.Mengubah struktur kognitif siswa,b.Mengubah sikap siswa, danc.Memperluas keterampilan keterampilan siswa yang telah ada.Ketiga elemen itu saling berhubungan dan memengaruhi secara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak ada, maka kedua elemen lainnya tidak akan efektif. Kualitas belajar experiential learningmencakup keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa. Model experiential learningmemberikesempatan kepada siswa untuk memutuskan pengalaman apa yang menjadi focus mereka, keterampilan-keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana mereka membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami sehingga akan mempengaruhi karakter terutama karakter religius siswa.Karakter religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain serta hidaup rukun dengan pemeluk agama lain. Dengan kata lain prakarsa dan tindakan seseorang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan.Pembentukan karakter Religius dapat dilakukan jika seluruh komponen stake holders pendidikan dapat berpartisipasi dan berperan serta, termasuk orang tua dari siswa itu sendiri. Dengan demikian model Experiential Learning diharapkan bisa menjadi salah satu cara dalam membantu siswa untuk mengembangkan karakter religiusnya sehingga siswa akan menjadi seseorang bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan berdasarkan agamanya.

Published
2018-11-07