KETERBATASAN PEMAHAMAN GURU BK TERHADAP BUDAYA KONSELI

  • Farida Yeni Giarti Universitas Negeri Malang
  • Pungki Widi Utomo Universitas Negeri Malang
Keywords: guru BK, konseli, budaya guru BK dan konseli

Abstract

Guru BK pada hakikatnya seorang psychological-educator. Guru BK mempunyai tanggung jawab sebagai tenaga kependidikan untuk berpartisipasi dalam pendidikan sesuai dengan bidangnya yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa keprofesionalan guru BK masih dipertanyakan. Muncul sejumlah problematika dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah baik yang berasal dari diri guru BK maupun dari situasi di luar diri guru BK seperti, fasilitas, kebijakan sekolah, serta kesediaan seluruh stakeholder untuk melakukan kerja sama dengan guru BK. Salah satu yang menjadi permasalahan guru BK secara internal yaitu guru BK menghindar dari kondisi multikultural antara diri, siswa, dan situasi sekolah. Ketidakmampuan guru BK memahami perbedaan budaya konseli, karena guru BK tidak mau berbaur dengan budaya konseli Mereka membuat sekat pembatas dan mempunyai anggapan bahwa guru BK dan konseli berbeda. Guru BK juga mengembangkan pandangan etnosentrisme yang tinggi terkait dengan budaya yang dibawa oleh konseli. Guru BK akan sadar dengan rendahnya kesempatan yang diberikan kepada siswa yang berasal dari sebuah budaya dan kelompok sosial radikal akan menjadi cemas dengan sebuah realita. Kecemasan akan mengarahkan beberapa guru BK pada pengalaman pribadi seperti ketakutan, kekhawatiran dan penahanan. Konseling multibudaya adalah bersifat umum dan semua teori konseling adalah multikultural. Multikultural menjadi bagian dari sistem universal. Hanya saja dalam konseling sebagai guru BK perlu sekali memiliki pengetahuan tentang latar belakang konseli. Sehingga dalam proses konseling budaya yang dipakai guru BK tidak hanya satu pihak saja yaitu dari diri konselor saja melainkan dari diri konseli.

Published
2018-11-07