Konseling Berbasis Kerafian Lokal Indonesia sebagai Upaya Penguatan Karakter Kebangsaan

  • Edris Zamroni UMK
  • Nur Mahardika UMK
Keywords: konseling, kearifan lokal indonesia, karakter kebangsaan

Abstract

Tahun 2045 indonesia akan memiliki bonus demografi sumber daya manusia yang akan berkontribusi besar dalam kemajuan NKRI. Merupakan tantangan besar bagi semua pihak terutama karena mulai Januari 2016 juga diberlakukan ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang memungkinkan masuknya berbagai macam budaya dari komunitas ASEAN. Diperlukan sumber daya manusia berkarakter sehingga seiring dengan kemajuan peradaban, masyarakat tetap memegang teguh karakter budayanya. Pembentukan karatker harus dimulai dari pendidikan sejak usia dini. Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Untuk itu diperlukan berbagai strategi layanan bimbingan dan konseling terutama konseling secara khusus bercirikan ke-Indonesia-an yang diambil dari kearifan lokal dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Beberapa contoh kearifan lokal yang bisa diangkat sebagai nilai acuan dasar konseling adalah nilai religius-spiritual, nilai-nilai kejawen, nilai-nilai sunda, tri hita karana (bali), dan secara umum terwakili oleh semboyan pendidikan di Indonesia yaitu Ing Ngarso sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Infusi core value dari filosofi masing-masing kearifan lokal tersebut harus dilakukan agar karakter kebangsaan Indonesia tetap eksis ditengah arus globalisasi dan kemajuan peradaban. Nilai-nilai utama masing-masing budaya akan memberikan rujukan alternatif penyelesaian masalah, pengubahan dan penguatan perilaku yang menegaskan jati diri kebangsaan masyarakat Indonesia.

Published
2018-11-07